Tiga Amal yang Bisa Mengubah Takdir (Nasib)

Tiga Amal yang Bisa Mengubah Takdir (Nasib)
Tiga Amal yang Bisa Mengubah Takdir (Nasib).

IMAN atau percaya kepada Qodho dan Qodar alias takdir atau nasib merupakan bagian dari Rukun Iman dalam Islam.

Takdir adalah ketentuan Allah SWT berdasarkan pertimbangan terbaik dari Allah SWT dan hal terbaik bagi hamba-Nya.

Takdir bisa berubah dengan sejumlah amal kebaikan. Artinya, jika kita melakukan amal kebaikan, maka takdir buruk yang sedianya menimpa kita, akan dihapus oleh Allah SWT.

Allah SWT memang Maha Pengasih dan Penyayang, juga Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Berikut ini ini tiga amal atau perbuatan yang bisa mengubah takdir buruk menjadi takdir baik, mengubah nasib buruk yang semula ditetapkan Allah menjadi nasib baik, berdasarkan hadits-hadits shahih dari kitab Shaihain dan Bulughul Maram.

1. Amal Kebaikan.

Rasulullah Saw menegaskan, amal kebaikan bisa mengubah hal buruk menjadi hal baik yang akan menimpa kita. Bahkan, usia bisa bertambah dengan amal kebaikan.

"Beramallah kamu sekalian, karena beramal (berbuat kebaikan/ibadah) akan mengubah sesuatu yang buruk yang telah ditentukan-Nya padamu" (HR. Bukhori dan Muslim).

“Tiada yang dapat menambah umur seseorang, selain (amal) kebaikan.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

2. Sedekah

Sangat banyak hadits atau keterangan tentang manfaat, hikmah, atau keutamaan sedekah. Selain manambah harta dan membuat harta jadi berkah, sedekah pun bisa mengubah takdir atau nasib.

"Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan kemarahan Allah dan menolak ketentuan yang buruk.” (HR. Tirmidzi).

“Bersegeralah bersedekah, karena bala tidak pernah mendahului sedekah.” (HR. Thabrani).

“Sesungguhnya sedekah dan silaturahim itu dapat menambah umur dan menolak ketentuan buruk yang tidak disukai dan ingin dijauhi.” (HR. Abu Ya’la Alhambali).

3. Doa

Doa adalah senjata kaum mukmin, Doa harus mengiringi atau diiringi usaha dan tawakal. Kekuatan doa sangat besar karena ia adalah permohonan kepada Yang Maha Besar, yakni Allah SWT.

“Tiada yang bisa menolak takdir Allah, kecuali doa.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Demikian tiga amalan yang bisa mengubah takdir. Semoga kita diberi hidayah dan kekuatan untuk melaksanakan tiga amal yang bisa mengubah takdir atau nasib tersebut. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

UNTUK ketiga kalinya, setelah Aksi 411 dan Aksi 212, umat Islam kembali menggelar Aksi Bela Islam dan Bela Al-Quran bertajuk Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu 11 Februari 2017.

Aksi 112 ini  dihadiri massa yang tidak sebanyak aksi 212, namun tetap menunjukkan ghirah umat Islam tanah air membela agama dan Al-Quran.

Pesan dalam Aksi 112 ini berintikan agar umat Islam mengamalkan atau menegakkan QS. Al-Maidah:51 tentang kewajiban memilih pemimin Muslim agar sang pemimpin seiring-sejalan dengan kaum Muslim dalam menegakkan agama Allah dan mengayomi umat Islam.

Aksi 112 ini, tercemin dalam pesan-pesan poster, spandu, dan orasi sejumlah umala, juga mengingatkan kaum Muslim agar memiliki karakter mukmin sejati yang tunduk-patuh pada ajaran Islam. Disebutkan, kaum Muslim yang tidak menaati ajaran Islam bisa masuk kategori munafik. Na'udzubillah.

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Berikut ini beberapa foto Aksi 112 yang disebarkan via WhatsApp dan Media Sosial.

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar

Aksi 112 Dzikir & Tausiyah Nasional dalam Gambar. Sumber Foto: WA & Media Sosial Facebook. (www.risalahislam.com).*

Kabar Al-Quran tentang 9 Kelompok Penista Agama Perusak Negeri

Kabar Al-Quran tentang 9 Kelompok Penista Agama Perusak Negeri
KETEGANGAN ideologis sedang melanda Indonesia. Kelompok komunis yang mendapat perlindungan dari penguasa berusaha bangkit dan kembali berusaha menguasai negeri.

Umat Islam tampil terdepan guna menghadapi para perusak agama dan negara itu. Umat Islam pula yang menjadi sasaran serangan mereka, antara lain dengan berusaha melemahkan para ulama dan pemimpin umat Islam.

Sinyalemen adanya sembilan kelompok atau orang --sebagian kalangan menyebutnya "sembilan naga"-- pengusaha yang menjadi perusak agama dan mencoba  jadi penguasa, telah dimunculkan dalam beberapa ayat AlQur'an, antara lain misalnya dibawah ini.

وَكَانَ فِى ٱلْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ ﴿٤٨

"Dan adalah di kota itu sembilan (9) golongan/orang laki-laki yang membuat bencana/kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan" (Q.S. 27/An Naml:48)

Mereka telah merencanakan atau mengatur perbuatan kejahatan yang besar pada negara/rakyat (makar) seperti tercantum dalam Al-Qur'an:

وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٠

"Dan mereka mengatur rencana jahat (makar) dengan sungguh-sungguh dan Kami-pun telah mengatur rencana balasan (untuk menghadapi mereka), sedang mereka tidak menyadari" (Q.S.27:50)

Bagaimana kesudahan rencana makar mereka & bagaimana nasib para pengikutnya ?

فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَٰهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٥١

"Maka perhatikanlah, bagaimana nasib mereka sesungguhnya akibat makar mereka itu. Bahwasanya, Kami (telah/akan) membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya" (Q.S. 27/An Naml:51).

﴾فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةًۢ بِمَا ظَلَمُوٓا۟ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿٥٢

"Maka itulah rumah-rumah mereka (perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi, kedudukan-kedudukan mereka) akan/dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui." (QS. 27/An Naml ayat 52)

Sesungguhnya Allah selalu/akan membela orang-orang yang beriman

وَأَنجَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ ﴿٥٣

"Dan telah/akan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka yang selalu bertakwa_."
(QS. 27/An Naml:53)

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh di antara kalian, sungguh-sungguh Dia akan menjadikan mereka menjadi pimpinan di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan pemimpin orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh Dia telah meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan sungguh, Dia akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka telah menyembah-Ku, tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah demikian itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik (sangat merugi)" (QS. 24/An Nuur:55).

Tafsir Ibnu Katsir

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan lain-lain, Rasulullah Saw menjelaskan, di antara sifat-sifat orang kafir yang fasik adalah berbuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai sarana yang mereka kuasai.

Ayat di atas berkisah tentang permusuhan kaum kafir terhadap Nabi Shalih a.s. Mereka mengerahkan segala daya untuk melenyapkan Nabi Shalih a.s. dengan rencana penculikan dan pembunuhan.

Dalam konteks sekarang, kaum kafir juga melakukan pembunuhan karakter, kriminalisasi, dan apa saja yang sekiranya menghalangi dakwah dan kejayaan Islam dan kaum Muslim.

“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya."

Makar kaum kafir terhadap Islam akan terus terjadi, apalagi jika kaum kafir menjadi penguasa atau memiliki sumber daya yang mumpuni untuk menyerang Islam dan kaum Muslim dengan segala cara. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*